Popular Posts
-
Kompetensi Dasar : 1.1 Pengertian kebutuhan manusia 1.2 Macam-macam kebutuhan 1.3 Berbagai factor yang mempengaruhi ke...
-
LKS BAHASA DAERAH TAHUN AJARAN 20 14...
-
TUGAS 1 UNGGAH - UNGGUH BASA Bahasa dalam bahasa jawa ada 2 macam yaitu : 1. Basa Ngoko : digunakan untuk berbicara dengan orang yang ...
-
PROJECT S,L.O OKTOBER; KELAS X JUDUL: PENGAMATAN PASAR (Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Ekonomi, dan Matematika) KETENTUAN: . Bentuk ...
-
AKSARA JAWA SALINEN NGANGGO AKSARA JAWA! 1. Aku lagi turu 2. Rudi tuku buku 3. Bayu lara cacar 4. Nin...
-
TUGAS EKONOMI PEMBAGIAN PASAR BERDASARKAN STRUKTURNYA 1. Bentuk kelas menjadi 6 kelompok 2. Masing-masing kelompok membahas satu topi...
-
KETENTUAN S.L.O KELAS XI IPS 1. Materi kondisi ketenaga kerjaan pada zaman kolonialisme dan setelah kemerdekaan 2. Bentuk kelompok 6-7 s...
-
KELAS X Untuk memenuhi tugas SLO siswa kelas X diwajibkan membuat Resume. Berikut adalah ketentuan yang harus dipenuhi: 1. RESUME a. Ket...
-
LKS BAHASA DAERAH TAHUN AJARAN 20 14 /201 5 SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA N...
-
PERMASALAHAN EKONOMI Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Indikator: 3.2.1 ...
About
Kebutuhan
Páginas
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
- Unknown
Buscar
Selasa, 18 November 2014
TAHUN AJARAN 2014/2015
SMA KRISTEN PETRA
1 SURABAYA
|
MENGENAL
WAYANG SEBAGAI WARISAN BUDAYA JAWA
Dilihat dari sudut pandang terminologi ada beberapa pendapat
mengenai asal kata wayang. Pendapat pertama mengatakan wayang berasal dari kata
wayangan atau bayangan yaitu sumber ilham, yang maksudnya yaitu ide dalam
menggambar wujud tokoh. Sedangkan pada pendapat kedua mengatakan kata wayang
berasal dari Wad dan Hyang, artinya leluhur. Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Wayang berarti sesuatu yang dimainkan ki Dalang berupa gambar pahatan dari
kulit binatang, melambangkan watak-watak manusia. Secara umum wayang mengambil
cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan
pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan
(gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada
tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang
cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan
timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
Ada dua pendapat mengenai asal – usul wayang. Pertama,
pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di
Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan
ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana
Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau,
Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa
seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi
bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam
pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan
Indonesia, dan tidak di negara lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga
wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia.
Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan
Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa
yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pewayangan
seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama
sekali tidak diimpor dari negara lain. Hal ini didasarkan atas adanya beberapa Karya
sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga
Indonesia, sejak abad X.
Pandu adalah pemimpin kerajaan Kuru
di Hastinapura, dia menikah dengan dua
wanita yaitu, Kunthi dan Madrim. Pandu tidak memiliki keturunan karena kutukan
dewa., tetapi karena kedua istrinya meminta bantuan kepada Resi, maka lahirlah
Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Kelima anak tersebut dikenal
sebagai Pandawa. Setelah kematian Pandu, tahta dititipkan kepada Destrarasta,
yang merupakan kakak tiri dari Pandu. Destrarasta memiliki seratus anak (Korawa)
dari Gendari istrinya.
Konflik bermula ketika Destrarasta
akan menyerahkan tahta kerajaan Kuru kepada Yudistira, anak tertua Pandu.
Duryudana yang merupakan anak tertua dari Destrarasta tidak menerima keputusan
tersebut, maka ia berusaha menyingkirkan para Pandawa. Akhirnya terjadilah
perang besar yang dikenal dengan perang Baratayuda. Dalam perang tersebut,
Korawa yang dipimpin oleh Duryudana dapat dikalahkan.
WATAK TOKOH DALAM PEWAYANGAN
Dunia pewayangan (wayang kulit)
melalui tokoh-tokohnya sebenarnya memuat banyak simbol dan karakteristik watak
manusia. Tokoh-tokoh dalam pewayangan memiliki watak baik dan buruk. Pandawa
Lima dalam cerita Bahabharata merupakan tokoh yang baik, sedangkan Korawa
merupakan tokoh yang jahat. Secara tidak langsung cerita pewayangan mengajarkan
untuk mengetahui perbedaan watak baik dan buruk, dan juga untuk memberikan
pemahaman bahwa orang-orang dengan sifat licik, dan menghalalkan segala cara
suatu saat akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Berikut ini beberapa contoh watak
beberapa tokoh wayang:
NO
|
NAMA TOKOH
|
WATAK
|
1.
|
Yudhistira
|
Sifatnya sangat bijaksana, tidak
memiliki musuh, hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral
yang sangat tinggi, suka memaafkan serta suka mengampuni musuh yang sudah
menyerah
|
2.
|
Bima
|
Bima memililki sifat dan
perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.
|
3.
|
Arjuna
|
Arjuna memiliki sifat perwatakan
cerdik pandai, pendiam, lemah lembut budinya,teliti, sopan-santun, berani dan
suka melindungi yang lemah.
|
4.
|
Nakula
|
perwatakan jujur, setia, taat pada
orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia
|
5.
|
Sadewa
|
perwatakan jujur, setia, taat pada
orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia.
|
TUGAS!
Buatlah satu tokoh wayang dengan ukuran kertas folio,
sertakan deskripsi dan keterangan watak yang dimiliki tokoh tersebut.
Kerjakan bersama kelompok yang telah ditentukan.
Kelompok 1 : Semar Kelompok
6 : Yudhistira
Kelompok 2 : Pandu Kelompok
7 : Bima
Kelompok 3 : Duryudana Kelompok
8 : Arjuna
Kelompok 4 : Kunthi Kelompok
9 : Sangkuni
Kelompok 5 : Sadewa Kelompok
10 : Nakula
Label:
BAHASA JAWA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar