Popular Posts

About

Kebutuhan

Páginas

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Buscar

Rabu, 16 Juli 2014

 PERMASALAHAN EKONOMI

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 
Indikator: 
3.2.1             Menjelaskan pengertian kelangkaan  
3.2.2             Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan  
3.2.3             Menjelaskan penyebab munculnya masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana dan untuk siapa ) 
3.2.4            Menjelaskan konsep biaya peluang (opportunity cost)
3.2.5             Menjelaskan pengertian sistem ekonomi
3.2.6             Menjelaskan 4 macam sistem ekonomi
3.2.7             Menjelaskan kebaikan dan keburukan 4 sistem ekonomi
3.2.8             Menjelaskan sistem ekonomi Indonesia
4.2 Melaporkan hasil analisis masalah  ekonomi  dan cara mengatasinya 
Indikator:4.2.1       Membuat laporan hasil analisis masalah pokok ekonomi 
4.3.2       Membuat laporan hasil analisis empat sistem ekonomi  

Materi Pembelajaran
1.  Konsep
a.    Pengertian Kelangkaan
  Kelangkaan tidak berarti segalanya sulit diperoleh. Kelangkaan dapat diartikan adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi yang ada, karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara itu jumlah sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) sangat terbatas. Situasi atau keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, mengakibatkan manusia harus melakukan pilihan di antara alternatif-alternatif yang paling menguntungkannya dari penggunaan alat pemuas kebutuhan tertentu.
       Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
1. Langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
2. Langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.

b.    Penyebab Kelangkaan
            Berikut ini sebab pokok timbulnya kelangkaan.
1. Sumber-sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) terbatas jumlahnya.
2. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat daripada ketersediaan sumber-sumber daya ekonomi.
Beberapa faktor yang menyebabkan sumber daya menjadi langka atau terbatas antara lain:
1.      Cepatnya Pertumbuhan Penduduk
2.      Perbedaan Letak Geografis
3.      Kemampuan Produksi
4.      Bencana Alam
5.      Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama


2.     Prinsip
     Pokok Ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa)
a.        Barang dan Jasa Apa yang Sebenarnya DibutuhkanMasyarakat?
Untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, seorang produsen perlu memperhatikan  faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa.
1)             Kebutuhan fisiologis
2)             Kebutuhan keamanan
3)             Kebutuhan kasih sayang
4)             Kebutuhan harga diri
5)             Kebutuhan aktualisasi diri
b.    Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi Barang dan Jasa yang Dibutuhkan?
Setelah mengetahui tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, maka produsen harus mempertimbangkan tingkat ketersediaan sumber daya yang ada. Karena sumber daya bersifat langka dan pemakaiannya bersifat alternatif. Apapun pilihan yang ditetapkan produsen hendaknya pilihan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Jangan sampai di suatu masyarakat barang kebutuhan sekuler melimpah, tetapi barang kebutuhan pokok (primer) sulit dijumpai. Oleh karena itu, bertukar informasi dan pembagian kerja antarprodusen penting untuk dilakukan.
c.     Bagaimana Cara Memproduksi (How)?
Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan. Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah.
d.   Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi (For Whom)?
Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi”sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dari kegiatan produksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan antarpemilik faktor produksi.

3.     Prosedur
     Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Paul A. Samuelson dan  William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu  keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap  barang  langka  dengan  mengorbankan  barang  lain.  Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan. Sejalan dengan pengertian tersebut,  Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah biaya  yang  dikorbankan  untuk  menggunakan  sumber  daya  bagi  tujuan tertentu,  yang  diukur  dengan  manfaat  yang  dilepasnya  karena  tidak digunakan  untuk  tujuan  lain.  Dengan  kata  lain,  diukur  dengan  satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan  konsep  biaya  oportunitas  tersebut,  bahwa  dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Misalnya, Paula  adalah lulusan  sarjana  ekonomi.  Di  samping  sarjana  ekonomi, Paula  juga  ahli  pemrograman  komputer.  Sebagai  ahli  pemrograman komputer,  Paula  telah  digaji  sebesar  Rp2.000.000,00  per  bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi negeri.

4.   Fakta
     Skala Prioritas
Skala prioritas kebutuhan manusia adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan  tingkat kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia, dapat diketahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda.
Hal-hal yang mempengaruhi prioritas kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:
a.       Tingkat pendapatan. Pilihan bagi seorang yang berpenghasilan tinggi berbeda dengan orang yang berpenghasilan menengah atau rendah
b.      Satus Sosial ( kedudukan dalam masyarakat). Pilihan yang di prioritaskan bagi seorang guru berbeda dengan seorang pedagang kaki lima
c.       Lingkungan. Lingkungan orang-orang kaya mempunyai alternatif pilihan yang berbeda dengan lingkungan orang-orang biasa. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang dianggap penting, mendesak, dan pokok. Setelah kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal.

5.       Konsep
a.         Pengertian Sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara  dan aturan dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan pelaku ekonomi dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis untuk mencapai tujuan dalam perekonomian
a.         Sistem ekonomi tradisional
Sisi positif
Sisi negatif
a.       Tidak terjadi persaingan karena semuanya dlakukan berdasarkan kebiasaan
b.      Anggota masyarakatr tidak terbebani target tertentu karena kegiatan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri
a.    Masyarakat berbuat hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan
b.    Tidak bertujuan mencari keutungan, sehingga tidak ada motivasi untuk menciptakan sebuah kemajuan
c.    Menganggap tabu terjadinya perubahan sehingga sulit untuk berkembang
d.   Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumberdaya

b.        Sistem Ekonomi Terpusat/Komando/Sosialis
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah:
a.       seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, konsumsi, sampai distribusi seluruhnya diatur oleh pemerintah pusat;
b.      hak milik barang-barang modal ada di tangan pemerintah sehingga tidak ada hak milik perorangan, kecuali untuk barang-barang yang sudah diberikan kepada masyarakat;
c.       tidak ada kebebasan bagi rakyatnya untuk bekerja dan menguasai barang-barang hasil produksinya sebab semuanya milik negara; dan
d.      semua pengusaha, buruh, dan orang-orang yang turut melaksanakan produksi pada hakikatnya adalah pegawai negeri.

c.       Sistem Ekonomi Kapitalis/Liberal/Pasar
Sistem ekonomi kapital (liberal) yaitu suatu sistem perekonomian yang menghendaki adanya kebebasan tiap individu untuk melakukan segala kegiatan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Sistem ini beranggapan bahwa jika setiap pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka mencari keuntungan yang setinggi-tingginya,maka pada waktu yang bersamaan masyarakat juga akan memperoleh keuntungan.
Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis (liberal).
a.    Masyarakat mempunyai kebebasan untuk berproduksi; bebas menentukan barang dan jasa yang akan diproduksi, bebas menentukan bentuk perusahaan yang akan digunakan, bebas menentukan harga, dan lain-lain.
b.    Masyarakat mempunyai kebebasan dalam berkonsumsi.
c.    Ada kebebasan masyarakatnya untuk menentukan bagaimana sumber daya ekonomi akan digunakan.
d.   Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba sehingga sistem ekonomi ini sering disebut profit economy.

d.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem perekonomian campuran ini merupakan gabungan dari kedua sistem yaitu sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi kapitalis (liberal) sehingga ada dua unsur yang saling berdampingan, yaitu pemerintah pusat dan pasar bebas. Sistem perekonomian campuran adalah suatu sistem perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah pusat tetapi masyarakatmasih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatankegiatan ekonomi yang dijalankannya. Pada dasarnya campur tangan pemerintah dalamkegiatan ekonomi adalah untuk melindungi masyarakat yang lemah dan tertindas dan mengatasi kegiatan ekonomi yang mengalami fluktuasi atau gelombang ekonomi yang tajam.

e.       Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskankekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Sistem ekonomi Pancasila memberikan kebebasan berusaha kepada setiap warga masyarakat dalam batas-batas dan dengan syarat syarat tertentu. Produksi masyarakat sebagian besarmerupakan usaha swasta, dan di sisi lain ada perusahaan negara, baik dalam bidang pertanian, pertambangan, industri, transportasi, perbankan, jasa, dan lain-lain. Jadi diusahakan adanya keseimbangan yang wajar antara unsur kebebasan dan unsur pengendalian.

0 komentar: