Popular Posts

About

Kebutuhan

Páginas

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Buscar

Minggu, 23 November 2014
AKSARA JAWA


SALINEN NGANGGO AKSARA JAWA!
1.      Aku lagi turu
2.      Rudi tuku buku
3.      Bayu lara cacar
4.      Nina duwe lele
5.      Jokowi saka Solo

TUGAS!
Buatlah scrapbook yang berisikan slogan dalam bahasa jawa, bahasa Indonesia, dan ubahlah kalimat slogan tersebut dengan menggunakan aksara Jawa serta berikan makna slogan tersebut dalam bahasa Indonesia!
Kelas dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok bertugas mencari satu kalimat slogan dalam bahasa jawa. Kemudian tulis dalam bahasa Indonesia serta ubah dalam aksara Jawa, serta tulis maknanya dalam bahasa Indonesia. Tempel dan hias dalam satu halaman.


LKS BAHASA DAERAH
                         TAHUN AJARAN 2014/2015
                      SMA KRISTEN PETRA  1 SURABAYA

Nama    :
Kelas     :
Absen    :

Nilai:

Khasiate Lidah Buaya Ora mung Kanggo Kramas lan Tamba Tatu
Masyarakat padha nenandur lidah buaya umume kanggo pasren utawa rerenggan plataran utawa tanaman hias. Durung akeh kang migunakake kanthi optimal kanggo kesehatan. Paling-paling mung dianggo karmas, bab iki amarga kurang pangertene masyarakat. Mula ing kene penulis bakal ngaturake bab khasiate lidah buaya.
Wektu iki wis dadi trend masyarakat modern bali marang alam, antara liya kanthi migunakakae tanaman minangka obat klebu ing kene lidah buaya utawa basa Latine Aloe Vera. Ing negara maju kayata Amerika , Australia, lan negara-negara ing Eropa, lidah buaya dipigunakake kanggo bahan baku industri lan omben-omben kesehatan. Ing Indonesia uga wis akeh kang padha mbudidaya Lidah Buaya. Wilayah penghasil lidah buaya kang paling jembar yaiku Kalimantan Barat (Pontianak), saengga kawentar minangka kutha Lidah Buaya.
Adhedasar panaliten, godhong lidah buaya bisa dipigunakake minangka anti inflamasi utawa peradangan, anti jamur, anti bakteri, lan regenerasi sel. Kajaba iku lidah buaya uga duweni khasiat ngudunake kadar gula sajrone getih kanggo panandhang diabetes, ngontrol tekanan getih, ngrangsang kekebalan awak ngadhepi serangan lelara kanker, sarta dipigunakake minangka nutrisi pendukung tumrap panandhang HIV. Lidah buaya uga mbiyantu nyegah encok utawa rematik lan ngurangi peradangan panggonan persendian lan sing wis kita sumurupi lidah buaya nyegah rontoking rambut lan nambani tatu. Menawa ing ndalem ana tanaman lidah buaya ora perlu bingung yen golek obat tatu. Kanggo nambani ambeien utawa wasir lan radang tenggorokan uga bisa.
Olehe migunakakae bisa wujud bahan seger utawa bahan dadi kayata kapsul, jus pasta utawa makanan lan minuman kesehatan. Kembang lan akare uga duwenu khasiat kanggo ngobati lelara yaiku tatu memar lan muntah getih. Akare nduweni khasiat minangka obat cacing tamba sembelit utawa angel bebuwang. Gel lidah buaya uga nduweni kasiat ngatasi gangguan pencernaan, ngatur keasaman lambung, ngundhakake kinerja lambung, gangguan panggonan usus liyane.
Bageyan kang duweni khasiat obat utamane yaiku cairan bening kaya jeli kanthi mbelah batang lidah buaya. Khasiat utamane yaiku anti inflamasi, anti bakteri, anti jamur, lan mbiyantu regenerasi sel. Cairan kuning ing perangan njabakulit lidah buaya biasane dipigunakake kanggo obat pencahar komersiallan ngandhut zat kang jenenge aloin. Zat gizi lan zat liyane kang kinandhut sajrone lidah buaya pancen cukup akeh, saengga maedahi tumrap kasarasan.

TUGAS!
  1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 anak
  2. Bacalah artikel “Khasiate Lidah Buaya Ora mung Kanggo kramas lan tamba tatu”
  3. Carilah informasi yang terkandung di dalam artikel atau bacaan tersebut ! (ubah dalam bahasa Indonesia)


Selasa, 18 November 2014
LKS BAHASA DAERAH
TAHUN AJARAN 2014/2015
SMA KRISTEN PETRA  1 SURABAYA


MENGENAL WAYANG SEBAGAI WARISAN BUDAYA JAWA

Dilihat dari sudut pandang terminologi ada beberapa pendapat mengenai asal kata wayang. Pendapat pertama mengatakan wayang berasal dari kata wayangan­ atau bayangan yaitu sumber ilham, yang maksudnya yaitu ide dalam menggambar wujud tokoh. Sedangkan pada pendapat kedua mengatakan kata wayang berasal dari Wad dan Hyang, artinya leluhur. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Wayang berarti sesuatu yang dimainkan ki Dalang berupa gambar pahatan dari kulit binatang, melambangkan watak-watak manusia. Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
Ada dua pendapat mengenai asal – usul wayang. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe­wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain. Hal ini didasarkan atas adanya beberapa Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X.

Pandu adalah pemimpin kerajaan Kuru di  Hastinapura, dia menikah dengan dua wanita yaitu, Kunthi dan Madrim. Pandu tidak memiliki keturunan karena kutukan dewa., tetapi karena kedua istrinya meminta bantuan kepada Resi, maka lahirlah Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Kelima anak tersebut dikenal sebagai Pandawa. Setelah kematian Pandu, tahta dititipkan kepada Destrarasta, yang merupakan kakak tiri dari Pandu. Destrarasta memiliki seratus anak (Korawa) dari Gendari istrinya.
Konflik bermula ketika Destrarasta akan menyerahkan tahta kerajaan Kuru kepada Yudistira, anak tertua Pandu. Duryudana yang merupakan anak tertua dari Destrarasta tidak menerima keputusan tersebut, maka ia berusaha menyingkirkan para Pandawa. Akhirnya terjadilah perang besar yang dikenal dengan perang Baratayuda. Dalam perang tersebut, Korawa yang dipimpin oleh Duryudana dapat dikalahkan.
WATAK TOKOH DALAM PEWAYANGAN
Dunia pewayangan (wayang kulit) melalui tokoh-tokohnya sebenarnya memuat banyak simbol dan karakteristik watak manusia. Tokoh-tokoh dalam pewayangan memiliki watak baik dan buruk. Pandawa Lima dalam cerita Bahabharata merupakan tokoh yang baik, sedangkan Korawa merupakan tokoh yang jahat. Secara tidak langsung cerita pewayangan mengajarkan untuk mengetahui perbedaan watak baik dan buruk, dan juga untuk memberikan pemahaman bahwa orang-orang dengan sifat licik, dan menghalalkan segala cara suatu saat akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Berikut ini beberapa contoh watak beberapa tokoh wayang:
NO
NAMA TOKOH
WATAK
1.
Yudhistira
Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi, suka memaafkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah
2.
Bima
Bima memililki sifat dan perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.
3.
Arjuna
Arjuna memiliki sifat perwatakan cerdik pandai, pendiam, lemah lembut budinya,teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.
4.
Nakula
perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia
5.
Sadewa
perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia.

TUGAS!
Buatlah satu tokoh wayang dengan ukuran kertas folio, sertakan deskripsi dan keterangan watak yang dimiliki tokoh tersebut.
Kerjakan bersama kelompok yang telah ditentukan.
Kelompok 1 : Semar                           Kelompok 6 : Yudhistira
Kelompok 2 : Pandu                           Kelompok 7 : Bima
Kelompok 3 : Duryudana                   Kelompok 8 : Arjuna
Kelompok 4 : Kunthi                          Kelompok 9 : Sangkuni
Kelompok 5 : Sadewa                         Kelompok 10 : Nakula


                                               
Rabu, 08 Oktober 2014
TUGAS EKONOMI PEMBAGIAN PASAR BERDASARKAN STRUKTURNYA

1. Bentuk kelas menjadi 6 kelompok
2. Masing-masing kelompok membahas satu topik mengenai:
a) Pasar monopolistik
b) Pasar oligopoli
c) Pasar duopoli
d) Pasar monopoli
e) Pasar monopsoni
f) Pasar oligopsoni
3. Buat dalam bentuk Power Point 
4. Materi mencakup:
a) Pengertian
b) Ciri-ciri pasar
c) Proses terbentunya harga
d) Contoh produk
5. Kumpulkan dalam bentuk soft copy, tiap kelas mengumpulkan dalam satu folder
6. Kriteria penilaian: kelengkapan materi, kreatifitas, ketepatan waktu pengumpulan.

Deadline tanggal 20 Oktober 2014

-Belajarlah untuk selalu memberikan yang terbaik-

 KETENTUAN S.L.O KELAS XI IPS

1. Materi kondisi ketenaga kerjaan pada zaman kolonialisme dan setelah kemerdekaan
2. Bentuk kelompok 6-7 siswa
3. Buatlah penelitian tentang: (pilih salah satu)
a) Perbandingan
b) Pengaruh
c) Deskripsi dll.
3. Tulis dalam bentuk makalah, dengan format:
Cover (judul, logo, nama, nama kelompok, identitas sekolah) warna kuning
Kata Pengantar
BAB 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan)
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutup (kesimpulan dan saran)
Daftar Pustaka

Deadline tanggal 23 Oktober 2014

Selasa, 07 Oktober 2014
TUGAS 1
UNGGAH - UNGGUH BASA
Bahasa dalam bahasa jawa ada 2 macam yaitu :
1. Basa Ngoko : digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih muda atau ke teman sebaya
2. Basa Krama : digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati

Contoh
1. a. Basa Ngoko : Ibu tuku beras
    b. Basa Krama : Ibu mundhut wos

2. a. Basa Ngoko : Bapak mangan sega pecel
    b. Basa Krama :  Bapak dahar sekul pecel

Berikut ini sebagian kosa kata unggah -ungguh bahasa jawa.

BASA NGOKO
BASA KRAMA
ARTI

BASA NGOKO
BASA KRAMA
ARTI
adus
siram
mandi

lali
kesupen
lupa
akeh
katah
banyak

lunga
bidal/tindhak
pergi
aku
kula
saya

maca
maos
membaca
bali/ mulih
wangsul/kondur
pulang

mangan
dhahar
makan
beras
wos
beras

ndeleng/ndelok
ningali/mirsani
melihat
crito
criyos
cerita

ngombe
ngunjuk
minum
dina
dinten
hari

ngomong
ngendika
berbicara
durung
dereng
belum

njaluk
nyuwun
minta
duwe
gadhah/ kagungan
punya

numpak
nitih
naik
duit
arta
uang

sapa
sinten
siapa
enak
eca
enak

sega
sekul
nasi
katon
ketingal
terlihat

seneng
remen
suka
klambi
ageman/ rasukan
pakaian

tuku
tumbas/mundhut
beli
kudu
kedah
harus

turu
tilem/sare
tidur

Gladen (Latihan)
Ukara - ukara ing ngisor iki salinen ngango basa krama
  1. Ibu lagi nonton ketoprak ing TV
  2. Sapa sing duwe sepedah abang iki?
  3. Bapak lunga menyang Malang dhek wingi
  4. Ibu tuku klambi ing pasar
  5. Simbah wis turu
Ukara -ukara ing ngisor iki salinen nganggo basa ngoko
  1. Pardi ngunjuk kopi
  2. Bu Dian tindak kantor nitih bis
  3. Mas Jarwo mucal Basa Jawi
  4. Mbak Mira mundhut tas kalian buku
  5. Murid kedah sregep sinau
Tugas
Gawenen 3 ukara basa ngoko lan 3 ukara basa krama!

(Buatlah 3 kalimat bahasa ngoko dan 3 kalimat bahasa krama)